Kerjasama BPTP Bali dan BMKG Atasi Masalah Produktivitas Kedelai di Tabanan

Denpasar - Hari Rabu 3 Maret 2021 bertempat di Subak Bengkel, Kecamatan Kediri Tabanan dilaksanakan Focus Grup Discussion (FGD) untuk mengetahui potensi dan permasalahan pengembangan kedelai di Tabanan. Acara dihadiri Kepala BPTP Bali, Kepala Balai Klimatologi BMKG Jembrana bersama jajaran, PLT Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tabanan bersama jajaran, Koordinasi BPP Kecamatan Kediri, Kepala Desa Bengkel, Kelian Subak dan anggota subak Bengkel.


Kepala BPTP Bali Dr. I Made Rai Yasa menjelaskan permasalahan rendahnya kedelai di Kabupaten Tabanan dikarenakan petani selama ini umumnya menanam benih antar lapang yang tidak bersertifikat, cara tanam dengan disebar. “ dari hasil FGD diketahui provitas kedelai di Tabanan sekitar 1,6 ton per ha, budidaya tanaman tanpa didasari juknis yang tepat, dan kurang memberikan keuntungan Sebagai dampaknya, petani menanam komoditas lain seperti sayuran chaisin dan komoditas lain pada saat jadwal tanam kedelai” paparnya.


Rai Yasa juga menyampaikan bahwa terkait dengan permasalahan kedelai tersebut, BPTP Bali pada tahun 2021 akan melaksanakan demplot inovasi kedelai di Subak Bengkel, Tabanan seluas 2 ha dengan memperkenalkan Varietas Devo 2, Devon 2, Detap 1, Biosoy, dan Anjasmoro. “Kami juga akan memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada petani untuk standarisasi budidaya kedelai di lokasi ini” Jelasnya.


Dr. Ir. Ni Made Delly Resiani, MP (Peneliti BPTP Bali) selaku koordinator lapangan kegiatan demplot menjelaskan bahwa varietas-varietas kedelai yang akan di demplotkan merupakan varietas kedelai unggulan Badan Litbang Pertanian, yang dihasilkan oleh Balai Penelitian aneka Kacang dan Umbi di Malang, Jawa Timur. “keunggulan dari varietas kedelai ini adalah bijinya yang lebih besar dari kedelai local yang biasa ditanam petani dan memiliki potensi produksi yang tinggi” jelasnya.

Senada dengan kepala BPTP Bali, kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jembrana Aminudin AI Roniri, SP.,M.Si, juga menyampaikan bahwa untuk mendukung pelaksaan demplot akan menempatkan peralatan untuk mengetahui dinamika iklim mikro di lokasi. “Dengan alat ini diharapkan dapat mengetahui dampak perubahan iklim terhadap perkembangan hama penyakit tanaman, pertumbuhan tanaman, dan lainnya” jelasnya.


Sementara itu perbekel Desa Bengkel I Nyoman Wahya Biantara, S.Kom juga memberikan dukungan positif dirinya menyampaikan bahwa ke depan akan memanfaatkan dana desa untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan terkait kedalai di desanya seperti pelatihan pembuatan tempe dan produk turunan lainnya dari kedelai, “ Hal ini kami lakukan untuk mendukung pengembangan kedelai di subak bengkel ini” jelasnya.