Info Aktual

Temu Tugas Peneliti, Penyuluh BPTP Bali di Buleleng

Buleleng - Rabu, 22 Januari 2020 telah dilaksanakan Temu Tugas Peneliti, Penyuluh BPTP Balitbangtan Bali dengan Penyuluh Pertanian di Kabupaten Buleleng. Yang bertempat di Dinas PErtanian Kabupaten Buleleng dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Ir. I Made Sumiarta beserta Jajaran Penyuluhnya, perwakilan PPL dan Koordinator dari BPP di sembilan Kecamatan di Buleleng, Kepala BPTP Bali, serta Peneliti dan Penyuluh BPTP Bali sebagai Narasumber.

Dalam acara temu tugas kali ini dimoderatori oleh Jemmy Renaldi, SP,. M.Si,. Narasumber yang dimaksud yaitu Ir. Ketut Kariada, M.Sc menyampaikan materi tentang Pendampingan Kawasan Kopi, I Nyoman Adijaya, SP,.MP tentang Inovasi Teknologi Jagung, drh. I Nyoman Suyasa, M.Si menyampaikan tentang Inovasi teknologi komoditas kambing, Ir. Ida Bagus Gede Suryawan, M.Si., Ph.D dengan materi Teknologi Usahatani Padi, dan yang terakhir I Made Londra, S.Pt, MP. menyampaikan materi tentang Meningkatkan Mutu Genetik Ternak Sapi Bali Melalui Inovasi Teknologi.

Kadistan Buleleng  Ir. I Made Sumiarta setelah membuka acara temu tugas menyampaikan tentang Profil Distan Kabupaten Buleleng tahun 2020 serta program-program kedepannya. Kadistan Buleleng juga mengatakan bahwa pertanian menjadi tulang punggung perekonomian di Buleleng. “Bapak Bupati juga sudah memprogramkan bahwa bagaimana Buleleng di tahun 2020 ini menjadi sentranya produk-produk pertanian di Buleleng” jelasnya.

Selanjutnya Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng drh. Ni Luh Putu Prima Diantari Wati menyatakan terimakasihnya kepada BPTP Bali karena telah melaksanakan kegiatan temu tugas di Buleleng. Lebih lanjut dikatakan bahwa akan segera menindaklanjuti kegiatan temu tugas tersebut dengan pembuatan MoU kerjasama dengan BPTP Bali untuk pengisian materi di lokasi-lokasi BPP yang menjadi konstrantani. Kami akan segera membuatkan jadwal-jadwal untuk pengisian materi tersebut” ujarnya.   

Sementara itu kepala BPTP Bali menjelaskan tentang tujuan dari kegiatan temu tugas yaitu untuk memberikan informasi dan menerima umpan balik dari peserta untuk ke depan dilakukan penelitian dan pengkajian kedepannya. “ Inovasi apa yang dibutuhkan penyuluh dan petani itulah yang harus kita kerjakan ke depan”, jelasnya.   

Gubernur Bali Serahkan DIPA Tahun 2020

Denpasar - Selasa 19 November 2019 bertempat di Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali dilakukan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2020 oleh Gubernur Bali.  Penyerahan DIPA tahun ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang umumnya dilakukan bulan Desember.

Dalam arahannya Gubernur Bali Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M. mempertegas arahan Bapak Presiden RI agar hal ini dimaknai sebagai upaya percepatan pelaksanaan pembangunan dengan pemanfaatan dana DIPA. “Dengan diterimanya DIPA lebih awal agar dapat diambil langkah-langkah sehingga program/kegiatan dapat dimulai awal tahun dan tidak membengkak di akhir tahun sehingga kegiatan akan lebih produktif, optimal, terarah serta terukur dalam pencapaian output” tambahnya.

Pada acara ini diserahkan sebanyak 406 DIPA dengan rincian 356 DIPA instansi vertikal dan 50 DIPA Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan total anggaran 11,091 triliun.

BPTP Bali Terima Penghargaan WBK

Denpasar - Jumat 13 Desember 2019, bertempat di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang juga bertepatan dengan Satu Dasawarsa WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dengan tema "Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju", Kepala BPTP Bali, Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP menerima piagam penghargaan sebagai institusi dengan predikat WBK.

Penyerahan piagam dilakukan oleh Kepala BPPSDMP yang mewakili Inspektur Jenderal Kementan. Pada kesempatan ini diserahkan piagam WBK pada 42 unit kerja dan dua diantaranya dari BPTP yaitu BPTP Bali dan BPTP Jawa Tengah.

Menurut Dr. I Made Rai Yasa, bahwa keberhasilan yang diraih BPTP Bali saat ini adalah buah kerja keras kita bersama. "Mudah-mudahan kepercayaan ini menjadi pendorong bagi seluruh ASN di BPTP Bali untuk berkinerja lebih baik lagi ke depan" ujarnya.

Acara juga dihadiri Bapak Menteri Pertanian, Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si.,M.H. Dalam arahannya Mentan mengapresiasi Irjen Kementerian Pertanian yang secara konsisten dalam membangun WBK dan berharap pucuk-pucuk pimpinan serta SDM Kementan membudayakan WBK.

BPTP Bali Hadiri Pekan Mangga Nasional

Denpasar - Kepala BPTP Bali, Kasie KSPP, Peneliti dan Penyuluh BPTP Bali menghadiri Pekan Inovasi Mangga Nasional yang dilaksanakan dari tanggal 13-16 berlokasi di kebun IP2TP Cukurgondang Pasuruan Jawa Timur yang mengangkat tema Percepatan Hilirisasi Inovasi Teknologi Mangga Memperkuat Swasembada dan Ekspor. Bimtek Inovasi Teknologi Mangga, Bazzar serta Temu Bisnis merupakan Rangkaian acara yang digelar sejak Selasa 13 November 2019.

Jumat 15 Nopember 2019, Mentan RI Dr. Syahrul Yasin Limpo, berkesempatan meresmikan acara sekaligus melonching dua Varietas Unggul Baru (VUB) buah, hasil inovasi Balitbangtan yaitu mangga DENARUM dan anggur GENETAS. Mentan juga berkesempatan mengunjungi koleksi plasma Nutfah mangga di kebun IP2TP Cukurgondang dan display 200 jenis/aksesi mangga. Pada acara ini Mentan bersama Badan Karantina juga melakukan "pelepasan ekspor komoditas mangga Jatim dan deklarasi Cukurgondang untuk akselerasi ekspor mangga".

 

Balitbangtan Siapkan Inovasi Hortikultura Dukung Ekspor Pertanian Bali

Denpasar,– Petani Hortikultura di Provinsi Bali patut berbangga hati, pasalnya salah satu komoditas hortikultura di Bali mampu menembus pasar luar negeri. Kamis, (28/11/2019) di kawasan Bandara Ngurah Rai, Tuban – Badung, dilaksanakan pelepasan ekspor manggis ke China oleh Gubernur Bali, serta penandatanganan perjanjian kerjasama antara perusahaan pengekspor yaitu PT. Radja Manggis Sejati dan perusahaan pengimpor yaitu PT. Jinxiang Demei Food.

Gubernur Bali Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M. dalam sambutannya mengatakan ke depan pihaknya akan serius mengurusi pertanian di Bali terutama pada sektor hilirnya. “Kalau dahulu yang diurus hanya di hulu saja, ke depan saya akan serius urus hilirnya, karena petani butuh uang pada saat di hilirnya,” ujar Gubernur Bali.

Koster juga berharap ke depan bukan hanya manggis, namun juga komoditas hortikultura lainnya dapat menjadi komoditas eksport seperti mangga, anggur, dan sayuran. “Nanti program pertama yang akan dikembangkan adalah sentra hasil-hasil pertanian di setiap Kabupaten/Kota di Bali, yang kedua akan dibangun industri olahan dan yang ketiga akan memfasilitasi ekspor, promosi ke daerah lain di Indonesia atau ke luar negeri,” paparnya.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bali Dr. I Made Rai Yasa menyatakan bahwa BPTP Balitbangtan Bali telah menyiapkan berbagai inovasi teknologi dalam mendukung pengembangan komoditas horrikultura ini. “Kami siapkan SDM yang sebelumnya telah kami latih di Pusat dan Balai Penelitian. Mereka inilah yang akan mengawal petani dalam dari inovasi teknologi budidaya bahkan sampai pasca panen produk-produk hortikultura ini nantinya,” jelasnya

Sementara, Direktur Buah dan Florikultura , Dr. Liferdi, S.P., M.Si mengatakan pada 2020 Kementerian Pertanian akan mengembangkan manggis di Bali seluas 200 hektare tepatnya di Kabupaten Tabanan, mangga di Kabupaten Buleleng seluas 180 hektare, sayuran 755 hektare, flori atau tanaman hias seluas 10.000 meter persegi. “Bapak Menteri Pertanian akan fokus pada daerah-daerah yang punya komitmen mengembangkan tanaman hortikultura. Ternyata Bali sudah punya Peraturan Gubernur yang kontennya mendorong pengembangan buah-buah lokal,” ujarnya.

Lebih lanjut Liferdi menjelaskan di lingkup Eselon 1, Kementerian Pertanian sudah dilakukan padupadan dan sepakat bahwa nanti seluruh Eselon 1 akan terlibat secara bersama-sama dalam program pengembangan hortikultura tersebut. “Salah satunya Badan Litbang Pertanian sebagai yang punya inovasi teknologi akan mengawal lokasi-lokasi yang dipersiapkan tersebut,” tambahnya. 

Khusus untuk manggis Kepala BPTP Balitbangtan Bali menambahkan bahwa benerapa Kabupaten lainnya di Bali memiliki Agroekosistem yang cocok untuk pengembangan tanaman mangis. “Beberapa daerah di Kabupaten lainnya di Bali, manggis juga cocok untuk dikembangkan,” ujarnya. 

Selama ini BPTP Balitbangtan Bali bersama Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dengan program Agrogemilang (Ayo Gerakan Ekspor Generasi Milenial) serta OPD terkait telah melakukan langkah-langkah seperti pemetaan sentra produksi manggis, memotret potensi, pola panen serta menggali permasalahan usahatani di Kabupaten Badung untuk selanjutnya bisa dimanfaatkan mendukung program ekspor manggis ini.

Bimtek Pembuatan Silase untuk Pakan Ternak Kambing.

Rabu, 30 Oktober 2019, bertempat di Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan telah dilaksanakan Bimbimngan Teknis ( Bimtek) pembuatan Silase untuk Pakan Ternak Kambing.

Silase merupakan pakan ternak dari berbagai hijauan pakan yang diawetkan dengan metode anaerob (kedap oksigen), dan dapat dimasukkan kedalam kantong plastik atau Silo atau atau drum plastik.

 

Proses pembuatan Silase melibatkan bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu yaitu Lactic Acid dan streptococcus yang hidup secara anaerob.

Tujuan dari pembuatan Silase adalah untuk persediaan atau cadangan pakan ternak pada saat musim kemarau yang panjang.

 

Bimtek dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali bersama Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan dengan Narasumber dari Fakultas Peternakan Udayana dan BPTP Balitbangtan Bali. Bagi Kelompok Ternak Banyu Mekar Sari, Bimtek pembuatan Silase ini sangat bermanfaat terutama saat musim kering seperti saat ini. Pembinaan diharapkan terus dan berkesinanmbungan agar kelompok berhasil dalam mengelola usaha ternak kambingnya.

Rapat Kerja Balitbangtan Tahun 2019

Maros - Tanggal 25-26 November 2019, dilaksanakan Rapat Kerja (Raker) Badan Litbang Pertanian dengan tema Penguatan Manajemen Internal dan Sosialisasi Program-Program Strategis Kementan.

Raker dilaksanakan di Auditorium Prof. Dr. Ibrahim Manwan, Balitsereal Maros, dan dibuka oleh Kepala Badan Litbang Pertanian.

Selain materi Raker tentang penguatan manajemen internal Balitbangtan fokus Raker juga diisi dengan sosialisasi program Kostra tani, pengenalan Agriculture War Room (AWR), konsep Kawasan Pertanian Maju, Mandiri, Modern (Kapet M3). Selain itu disampaikan pula program dari Ka. Badan Ketahanan Pangan, Dirjen Perkebunan dan Ka. Badan BPSDMP.

Bapak Menteri Pertanian yang berkesempatan hadir dalam arahannya menekankan bahwa menggarap pertanian harus ditanamkan kata-kata maju, mandiri dan modern. Juga diperlukan sinergi dan kolaborasi untuk membangun sektor ini.

Kesuksesan Upsus Siwab Bali Harus Didukung Ketersediaan Pakan

Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), adalah program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian dalam rangka meningkatkan populasi ternak sapi. Program Upsus Siwab sudah di mulai sejak tahun 2017. Provinsi Bali sendiri menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang sudah menjalankan program ini dari sejak tahun 2017. Program Upsus Siwab di Bali dikatakan cukup berhasil karena mampu memenuhi ditarget yang ditentukan. Target Upsus Siwab di Bali Tahun 2019 adalah sebanyak 70.000 ekor induk betina, dari jumlah tersebut diharapkan 70 persennya bunting.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Dr. I Ketut Diarmita dalam sambutannya pada acara Kontes Ternak dan Panen Pedet Provinsi Bali tahun 2019 yang diselenggarakan di Lapangan Kapten Japa, Denpasar, pada hari Jumat 13 September 2019 mengatakan, capaian upsus Siwab Bali dari bulan Januari sampai September 2019 cukup baik. Realisasi IB sebanyak 50.827 ekor atau 76,61 persen dari target dan dengan Kebuntingan mencapai 30.970 ekor atau 63,20 persen dari target 49.000 ekor. Sedangkan kelahiran sebanyak 24.554 ekor atau 62,64 persen dari target 39.200 ekor.

Lebih lanjut dikatakan bahwa dari capaian ini tentunya terjadi peningkatan populasi sapi. Hal ini harus sesuai dengan ketersediaan pakannya. Dirinya juga menyebutkan sangat mendukung pengembangan hijauan pakan ternak unggul seperti Indigofera, king grass, dan rumput gajah odot. "Harus dihitung berapa populasi sapi dan berapa ketersediaan pakannya, sehinga jangan sampai ada ternak sapi yang kekurangan pakan" tegasnya.

Kepala dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Drh. I Wayan Mardiana, M.M, melaporkan bahwa tahun 2019 dalam menjalankan program Upsus Siwab Provinsi Bali mendapat bantuan dari pemerintah pusat sebanyak 390 ekor sapi dengan nilai sebesar 6,2 milyar; yang telah dilalokasikan di lima Kabupaten yaitu Kabupaten Buleleng, Karangasem, Tabanan, Gianyar dan Jembrana. Selain itu bantuan juga berupa bibit hijauan pakan ternak unggul "Indigofera" sebanyak 25.000 pohon yang disebarkan di delapan kelompok tani dengan luas 12 Ha. "Bantuan Indigofera ini juga di dukung dengan penyediaan pupuk organik sebanyan 12.000 kg dan fasilitas tata kelola air sebanyak 7 paket" jelasnya.

Menanggapi program Upsus Siwab di Bali Kepala BPTP Bali, Dr. I Made Rai Yasa, menyatakan sebagai UPT Kementerian Pertanian di Bali, dengan tugas sebagai penyedia inovasi teknologi pertanian di Provinsi Bali, mendukung pensuksesan program upsus siwab di Bali. Dirinya mengaku telah menugaskan Peneliti, dan Penyuluh Pertanian BPTP Bali di bidang peternakan dan kesehatan hewan, bersama sama petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali untuk mengawal peternak di Bali dalam menjalankan program Upsus Siwab. "yang kami lakukan selama ini mendiseminasikan inovasi teknologi di bidang perternakan seperti penanaman hijauan pakan ternak unggul, melatih petani peternak membuat pakan tambahan dan penguat, teknologi flushing dan lainnya" jelasnya menambahkan.

Evaluasi dan Perpisahan Program Upsus Provinsi Bali

Denpasar - Selasa 26 Nopember 2019, dilaksanakan rakor evaluasi upsus Provinsi Bali sekaligus perpisahan dengan Penanggungjawab Upsus Pajale di Bali (Ka BBPP Ketindan).

Rakor dihadiri semua unsur mulai dari Distan TPHBun Provinsi Bali, Kodam (diwakili wa Aster), Korem (plt Kasiter), Kodim seluruh Bali, BB Veteriner, BPTU, Balai Karantina Kelas I Denpasar, BPTP Bali, Distan kab/kota, dan BPP seluruh Bali.

Selain mengevaluasi capaian LTT juga mensosialisasikan program Kostratani yang disampaikan oleh Kepala BBPP Ketindan.

Acara diakhiri dengan penyerahan cendera mata dari Ka Distan TPHBun Bali kepada Tim upsus BBPP Ketindan dan dari Ka BBPP Ketindan kepada Ka Distan TPHBun Bali, BPTP Bali, dan Kodam XVI Udayana.

Patut Ditiru Cara Ibu-Ibu Rumah Tangga Desa Bengkel Buleleng Memperoleh Penghasilan

Memperoleh penghasilan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga menjadi idaman para ibu-ibu rumah tangga. Bekerja di luar rumah umumnya sulit mereka lakukan karena waktu mereka sudah terbagi dengan pekerjaan rumah tangga. Di satu sisi masih ada sisa waktu dalam sehari usai menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

Seperti contohnya ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Wisma Karya, Desa Bengkel, Kecamatan Busung Biu, Kabupaten Buleleng-Bali. Waktu luangnya mereka isi dengan aktivitas bertanam aneka sayuran di pekarangan rumah.


Dari semenjak tahun 2018, dengan adanya kegiatan pendampingan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, mereka mengubah pekarangan rumah yang awalnya tidak menghasilkan menjadi pekarangan rumah yang indah dan produktif. Aneka sayuran seperti terong, tomat, seledri, chaisin, cabai, dan lainnya tertanam dan tertata rapi di pekarangan rumah mereka. Hasil yang diperolehnya pun cukup untuk menambah kebutuhan dapur meskipun belum sampai menjual.


Tidak puas sampai di situ, ibu-ibu anggota KWT ini bertambah kreatif. Mereka juga mengolah hasil produksi tanaman di pekarangannya menjadi produk-produk olahan. Alhasil produk tersebut sudah dipasarkan dan laku terjual.


Komang Sri Wahyuni, Ketua KWT Wisma Karya mengatakan, sebagai pemula omset mereka rata-rata telah mencapai Rp. 1,5 juta dalam satu bulannya. Komang juga mengaku kegiatan kelompok yang sekarang mereka lakukan berkat binaan BPTP Bali melalui program kegiatan Demplot Tagrimart. "Sebelum ada Program KRPL dan Demplot Tagrimart, kegiatan kelompok kami hanya sebatas arisan dan pengumpulan kas kelompok dari iuran wajib" Ujarnya.


Ketut Mahaputra, SP, MP (Peneliti BPTP Bali) selaku penanggungjawab kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan Demplot Tagrimat merupakan bentuk pengembangan dari program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Dimana Tagrimart lebih berorientasi pada penjualan produk dan pendapatan. "Produk yang dihasilkan berupa olahan dari hasil panen sayuran di pekarangan rumah, seperti buah terong menjadi dodol terong, abon pepaya, bolu buah labu, jus sayur dan lainya" paparnya.


Mahaputra menceritakan tahun 2018 KWT Wisma Karya adalah salah satu kelompok yang memperoleh program KRPL dari Dinas ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng, dimana BPTP Bali saat itu menjadi pendamping teknis di lapangan."Kelompok ini sangat aktif dan kreatif, sehingga tahun mulai 2019 ini kami bina untuk melaksanakan program demplot tagrimart" jelasnya.


Sementara itu Kepala BPTP Bali Dr. I Made Rai Yasa saat ditemui di tempat kerjanya hari Rabu, 11 September 2019 mengatakan selalu akan memberikan dukungan yang positif bagi kelompok wanita yang aktif dan ingin maju. "Harapan kami dengan adanya pendampingan Demplot Tagrimart ini mampu memotivasi KWT yang lain sehingga akan muncul Tagrimart-Tagrimart lainnya di Bali", ujarnya.

Subcategories

Subcategories