Pengolahan Limbah Cair Kopi Menjadi Pupuk Organik

Category: Info Teknologi Written by I Made Sukadana

Limbah cair kopi olah basah kopi bagi petani masih menjadi kendala terutama saat panen raya. Terjadinya perubahan metode pengolahan kopi dari metode kering menjadi metode semi basah ternyata menimbulkan dampak peningkatan volume limbah cair yang dihasilkan. Pencegahan pencemaran secara ekologis (ramah lingkungan) saat ini berkembang melalui pendekatan teknologi organik yang dianggap memiliki dampak minimal terhadap lingkungan serta bagian upaya pendekatan sanitasi lingkungan yang berkelanjutan.

Dampak upaya  peningkatan  mutu  kopi  melalui  perbaikan  proses  pengolahan menghasilkan  limbah  cair kopi olah basah  adalah dapat  mencemari  lingkungan  kebun kopi.   Apalagi limbah cair  kopi olah basah yang  dihasilkan  tersebut  belum dapat ditangani  sepenuhnya  sehingga  dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan petani kopi pada khususnya dan masyarakat pada umunya.

Alternatif   penanganan   limbah   cair   proses   pengolahan   kopi   yang   ramah lingkungan adalah dengan cara pengolahan limbah cair kopi olah basah menjadi pupuk organik cair.  Penerapan teknologi organik dalam pengolahan limbah cair kopi olah basah dapat  dilakukan  sebagai  substitusi  pengolahan  limbah  cair  kopi olah basah yang  menggunakan bahan  organik. 

Teknik Olah Limbah Cair Kopi 

1. Proses awal pengolahan limbah menjadi pupuk organik cair maka dibutuhkan proses pembuatan media tumbuh mikroba. Bahan-bahan yang dibutuhkan sebagai sumber fermentor yang disebut dengan MOL diisolasi dari bahan-bahan :

2. Selanjutnya bahan-bahan tersebut dihancurkan dan ditampung untuk menghasilkan larutan media tumbuh mikroba. Media diperam selama 14 hari apabila menghasilkan bau beraroma bagus maka media ini berhasil dan sebaliknya bila bau busuk berarti gagal dan dapat dibuat baru lagi.

3. Setelah mikroba berhasil dibiakkan maka media larutan ini digunakan untuk memfermentasi limbah cair olah kopi basah. Pada saat fermentasi media diaktifkan kembali dengan memberikan gula merah 100 gram per liter diencerkan 10 kali dan diaduk agar merata, didiamkan selama 1-2 jam. Setelah itu larutan media digunakan untuk memfermentasi limbah kopi. Volume untuk memfermentasi limbah adalah minimal 1 liter MOL untuk 1000 liter limbah. Selanjutnya setelah limbah diaduk agar mikroba merata maka tempat media ditutup rapat dengan terpal dan diperam selama 14 hari.

Pemanfaatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Kopi 

Menggunakan pupuk organik cair dari limbah cair kopi adalah dengan cara, Pupuk cair diencerkan terlebih sebanyak 10 kali (1 liter VOC : 10 liter air) kemudian mengelilingi tanaman dengan dosis 2,0 liter/pohon/musim. 

 Sumber : Laporan Akhir Kegiatan Pendampingan Kawasan Kopi Arabika di Bali Tahun 2018