Tehnik Penyambungan Benih Kopi Robusta Pada Fase Serdadu

Pemilihan bahan tanam unggul merupakan langkah penting dalam praktek budidaya kopi yang baik. Dalam pemilihan bahan tanam unggul perlu dipertimbangkan kesesuaian dengan lingkungan tempat penanaman agar dapat diperoleh mutu citarasa dan produktivitas yang maksimal Kopi Robusta  produksi dikembangbiakkan dengan cara vegetatif berupa stek batang autotrop maupun maupun plagitrop dengan cara disambung. Penyambungan untuk produksi pada umumnya di petani didahului dengan sambung pucuk/Topping yang dilakukan setelah tanaman.

 

Kopi Robusta yang mempunyai kesesuaian AEZ di dataran rendah dan sedang, secara teknis ditingkat lapang/lahan petani diarahkan memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:

  • Penanaman kopi robusta sebaiknya dilakukan secara poliklonal 3-4 klon kopi robusta unggul karena kopi robusta umumnya menyerbuk silang.
  • Kombinasi klon-klon sesuai kondisi lingkungan yang spesifik.
  • Bibit yang dipergunakan sebaiknya menggunakan bibit klonal sambungan menggunakan batang bawah klon BP 308 yang tahan nematoda parasit dengan batang atas kombinasi klon-klon yang cocok pada lingkungan tertentu.

 

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan sambungan, yaitu ketegapan batang bawah, bahan entres, kebersihan sarana, waktu dan keterampilan tenaga penyambung. Penyambungan benih kopi robusta dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penyambungan pada fase serdadu dan penyambungan pada fase benih/stek entres Berikut langkah-langkah/tehnik penyambungan benih kopi robusta fase serdadu: 

 

  1. Batang bawah dan batang atas menggunakan benih stadium serdadu atau kepelan.
  2. Penyambungan dilakukan menggunakan metode celah. Pada bagian atas dari batang bawah (+ 5 cm di leher akar) dibuat celah + 1 cm. Bagian bawah dari batang atas (+ 4 cm dari daun kepel) disayat miring pada kedua sisinya sehingga membentuk huruf V. Batang disisipkan pada celah yang telah dibuat pada batang bawah.
  3. Bagian kambium batang atas dan batang bawah harus bersatu. Setidaknya salah satu sisi dari bidang pertautan batang atas dan batang bawah harus diusahakan lurus.
  4. Penyambungan juga dapat dilakukan dengan cara menyayat miring baik batang atas maupun batang bawah pada salah satu sisinya kemudian dipertautkan.
  5. Pengikatan dilakukan menggunakan parafilm sedemikian hingga bagian sayatan tertutup rapat.
  6. Sebelum penanaman akar tunggang yang terlalu panjang ujungnya dipotong dengan gunting.
  7. Setelah penanaman dilakukan penyungkupan secara kolektif seperti pada praktek penyetekan kopi.
  8. Frekuensi penyiraman 1-2 hari sekali tergantung keadaan. Waktu penyiraman sebaiknya dilakukan pagi hari dengan cara membuka salah satu sisi sungkup dan ditutup kembali, sebaiknya penyiraman menggunakan knapsack sprayer.
  9. Dua minggu setelah penyambungan dilakukan pemeriksaan hasil sambungan. Sambungan jadi ditandai dengan tidak layunya benih sambungan.
  10. Setelah dua minggu dilakukan hardening (penjarangan) secara bertahap.
  11. Benih hasil sambungan yang telah mengalami hardening dilakukan pemeliharaan sampai dengan siap tanam seperti pada pemeliharaan benih pada umumnya.

 

Sumber : Kegiatan Perbenihan Kopi Robusta BPTP Bali Tahun 2020