Taman Agro Inovasi

Pendirian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di tiap Propinsi salah satunya dimaksudkan sebagal upaya percepatan penyampaian teknologi Balitbangtan kepada petani. Walaupun demikian, proses diseminasi belum sepenuhnya seperti yang diharapkan. Permasalahan pokoknya terkait dengan dua hal, yaitu stok teknologi dan pihak yang menyampaikan informasi teknologi kepada petani. Stok dan pengadaan teknologi di BPTP dikelola dalam beragam kegiatan, mulai dari Unit Pegelola Benith Sumber (UPBS), Kebun Benih/Bibit Induk (KBI), Kebun Percobaan (KP) dan pada beragam program dan kegiatan diseminasi. Untuk mendapatkan teknologi, calon pengguna blasanya datang ke BPTP dan mereka bisa mendapatkan teknologi yang ada secara cuma-cuma dari display atau KBI di tingkat BPTP. Untuk teknologi yang telah dikelola melalui UPBS, maka calon pengguna harus membayar teknologi yang dinginkan sesual dengan harga/tarif yang ditentukan dan akan masuk sebagai penerimaan Balitbangtan dalam skema PNBP. Penyaluran stok teknologi ini belum sepenuhnya terbangun dalam suatu pola yang sistematis, sehingga secara umum calon pengguna tidak mudah dalam mendapatkan stok teknologi sesuai dengan yang dibutuhkannya.

Tujuan dalam jangka pendek kegiatan Taman Agro Inovasi di BPTP Bali adalah 1). Mengembangkan Taman Agroinovasi sebagai display inovasi teknologi spesifik lokasi. 2). Taman Agroinovasi sebagai Wadah penyebaran inovasi pertanian melalui layanan konsultasi, pelatihan, magang dan penyediaan bahan informasi teknologi pertanian. Sedangkan Tujuan jangka panjangnya adalah 1). Mempercepat deseminasi (akselerasi) dan perluasan (eskalasi) adopsi inovasi teknologi Balitbangtan. 2). Terwujudnya wadah penyebaran luasan teknologi Balibangtan yang mandiri.

Manfaat dan dampak dan dampak dari kegiatan Taman Agro Inovasi adalah terjadinya peningkatan jejaring kerjasama hasil-hasil pengkajian dengan para pengambil kebijakan, ilmuan, mahasiswa, pelajar, pengusaha, kelompok tani dan lainnya di wilayah perkotaan dan kabupaten di Bali. Kegiatan ini akan berdampak pada terbentuknya pola diseminasi yang bukan cost centre. Keberadaan taman agro inovasi diharapkan menjadi miniatur kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP baik kegiatan penelitian, pengkajian dan pendampingan (dengan memperhatikan agroekosistem setempat),Taman agro menjadi percontohan pemanfaatan pekarangan lahan sempit.diperkotaan sehingga memudahkan pengguna teknologi mendapatkan informasi tentang teknologi yang akan dikembangkan dan memungkinkan untuk dikembangkan.

 Taman Agroinovasi dilaksanakan di kebun kantor BPTP Bali dengan luasan sekitar 4 are yang terbagi menjadi beberapa peruntukan seperti Rumah Bibit (KBI),kolam ikan, saung, tempat pengolahan kompos, display tanaman pangan, dispalay tanaman sayuran, display tanaman dalam pot, koleksi tanaman buah dalam pot, yang dilaksanakan pada mualai bulan januari sampai Desember 2017.

 

Selengkapnya Hubungi : BPTP Bali