Kajian Dampak PTT Padi dan PSDS

Category: Program Utama Written by Administrator

Sebagai upaya memenuhi kebutuhan beras dari produksi dalam negeri, pemerintah telah melaksanakan program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Strategi yang dilakukan dalam pelaksanaan program tersebut adalah penerapan inovasi teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi (Badan Litbang Pertanian, 2008). Pengelolaan Tanaman Terpadu padi merupakan pendekatan budidaya padi dengan menggunakan padi varietas unggul baru (VUB), benih padi berlabel, pengelolaan lahan, air, tanaman, organisme pengganggu tanaman, dan iklim secara terpadu dan berkelanjutan dalam upaya peningkatan produktivitas, pendapatan petani, dan kelestarian lingkungan. Inovasi teknologi PTT padi tersebut telah diintroduksikan kepada petani padi melalui sekolah lapang, yang selanjutnya  dikenal dengan program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu  (SL-PTT) padi. Melalui kegiatan  SL-PTT padi diharapkan terjadi percepatan adopsi inovasi teknologi PTT padi oleh petani pelaksana (kooperator) SL-PTT padi dan kemudian berlangsung difusi secara alamiah dari alumni  SL-PTT kepada petani padi lain di sekitarnya.

Tujuan Penelitan adalah 1). Mengidentifikasi tingkat adopsi dan difusi inovasi teknologi PTT padi sawah di Bali serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2) Mengidentifikasi karakteristik inovasi teknologi pendukung Program Swasembada Daging Sapi di Bali. 3)Mengidentifikasi tingkat adopsi teknologi pendukung Program Swasembada Daging Sapi di Bali. 4)Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi PTT padi dan teknologi pendukung Program Swasembada Daging Sapi di Bali

Lokasi penelitian kegiatan Dampak Implementasi Inovasi Teknologi PTT padi Sawah adalah di Kabupaten Tabanan, Gianyar, dan Buleleng  yang ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan ketiga kabupaten tersebut sebagai lokasi kegiatan pendampingan PTT padi sawah ada tahun 2010 – 2014 dan  penghasil beras terbesar di Bali. Kegiatan Dampak Implementasi Inovasi Teknologi PSDS berlokasi di Kabupaten Buleleng dan Tabanan, yang ditentukan secara purposive, dengan pertimbangan bahwa kedua kabupaten tersebut merupakan wilayah dilaksanakannya kegiatan pendampingan Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) di Provinsi Bali  tahun 2013-2014. Jangka waktu penelitian direncanakan selama 12 bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan  Desember 2016

Manfaat Penelitian Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat mendukung : 1) Misi BPTP Bali sebagai mitra Pemda dalam pembangunan  pertanian di daerah Bali yang salah satu adalah untuk memberikan saran/masukan dalam penyusunan kebijaksanaan pembangunan pertanian di daerah Bali; 2) mendukung pelaksanaan  Program  Upaya Khusus (UPSUS) Padi; dan 3) Mendukung kebijakan Badan Litbang Pertanian dalam menginisiasi RPJM 2015 Kementerian Pertanian untuk dapat menjamin ketahanan pangan dan energi mendukung ketahanan nasional.

 

Keterangan lebih lanjut hubungi >>>