Pendampingan Pengembangan Kawasan Komoditas Sapi Potong di Propinsi Bali

Permintaan daging sapi nasional tahun 2010 mencapai 402,9 ribu ton, dimana pemerintah baru dapat menyediakan dari produksi lokal sebesar 282,9 ribu ton. Guna memenuhi permintaan daging nasional, pemerintah melakukan impor sebesar 46,3 ribu ton sapi bakalan dan 73,7 ribu ton daging, seiring dengan pertambahan penduduk dan meningkatnya pendapatan kebutuhan akan daging sapi akan terus meningkat.  Kondisi tersebut  semakin mempersulit usaha peningkatan produksi pangan. Oleh karena itu salah satu alternatif untuk peningkatan produksi pangan adalah menangani lahan kering  dengan baik, melalui budidaya tanaman dan ternak, penyediaan air, konservasi lahan dan rehabilitasi lahan sehingga akan menjadi lahan yang produktif.  Pengelolaan bahan terbarukan dan keberlanjutan merupakan salah satu prinsip pertanian ekologis,

Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan produksi hijauan pakan ternak indigofera di pendampingan pengembangan kawasan komoditas sapi potong dan meningkatkan reproduksi induk sapi melalui perbaikan pakan. Metodologi yaitu Tanaman Indigofera yang  berumur 4 bulan  dengan luas tanam 2 are (130 pohon)   dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik dengan dosis 2 ton/h setara dengan 300 gram/pohon dan pupuk anorganik dengan dosis 100 kg Urea/Ha yang dicampur dengan pupuk Phonska dengan dosis 200 kg/Ha, atau setara dengan 15 gram Urea/tanaman dicampur dengan 30 gram Phonska/tanaman dibandingkan dengan cara petani dan sapi diberi pakan rumput sebanyak 70 % ditambah leguminusa  berupa indigofera sebanyak 30% dari berat badan dan polard 1 kg + Bio-cas 5 cc/ekor/hari,  dibandingkan dengan 4 ekor sapi cara petani berupa pakan rumput sebanyak 70 % ditambah 30% leguminusa  berupa  gamal dan polard 1 kg + Bio-cas 5 cc/ekor/hari. 

Parameter yang diamati yaitu berat lahir anak, berat sapih, calving interval dan mortalitas. Hasil dari perkembangan indigofera di kelompok tani putra sejahtra sangat baik yaitu memiliki Rata-rata Tinggi Tanaman  sebesar 3 269 cm, Rata-rata Jumlah Cabang sebanyak 16 cabang dan Rata-rata Lingkar batang  7,50 cm dan pemberian pakan 10% dari berat badan terdiri dari Pakan Rumput 70 % ditambah leguminusa  berupa indigofera sebanyak 30% dan polard 1 kg + Bio-cas 5 cc/ekor/hari berat lahir 19,25 kg dan berat sapih 100,7 dan Pemberian pakan 10% dari berat badan terdiri dari Pakan Rumput 70 % ditambah leguminusa  berupa Gamal  sebanyak 30% dan polard 1 kg + Bio-cas 5 cc/ekor/hari berat lahir 18.00 kg dan berat sapih 98,50, nilai R/C pada usaha pembibitan sapi potong dengan teknologi eksisting lebih rendah dibandingkan dengan teknologi introduksi yaitu 2,51 untuk eksisting dan 2,99 untuk teknogi introduksi. Hal ini menunjukkan bahwa usaha pembibitan sapi potong di Kelompok Ternak Putra Sejahtera dapat dikatakan efisien atau bermanfaat.