Balitbangtan Siapkan Inovasi Hortikultura Dukung Ekspor Pertanian Bali

Denpasar,– Petani Hortikultura di Provinsi Bali patut berbangga hati, pasalnya salah satu komoditas hortikultura di Bali mampu menembus pasar luar negeri. Kamis, (28/11/2019) di kawasan Bandara Ngurah Rai, Tuban – Badung, dilaksanakan pelepasan ekspor manggis ke China oleh Gubernur Bali, serta penandatanganan perjanjian kerjasama antara perusahaan pengekspor yaitu PT. Radja Manggis Sejati dan perusahaan pengimpor yaitu PT. Jinxiang Demei Food.

Gubernur Bali Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M. dalam sambutannya mengatakan ke depan pihaknya akan serius mengurusi pertanian di Bali terutama pada sektor hilirnya. “Kalau dahulu yang diurus hanya di hulu saja, ke depan saya akan serius urus hilirnya, karena petani butuh uang pada saat di hilirnya,” ujar Gubernur Bali.

Koster juga berharap ke depan bukan hanya manggis, namun juga komoditas hortikultura lainnya dapat menjadi komoditas eksport seperti mangga, anggur, dan sayuran. “Nanti program pertama yang akan dikembangkan adalah sentra hasil-hasil pertanian di setiap Kabupaten/Kota di Bali, yang kedua akan dibangun industri olahan dan yang ketiga akan memfasilitasi ekspor, promosi ke daerah lain di Indonesia atau ke luar negeri,” paparnya.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bali Dr. I Made Rai Yasa menyatakan bahwa BPTP Balitbangtan Bali telah menyiapkan berbagai inovasi teknologi dalam mendukung pengembangan komoditas horrikultura ini. “Kami siapkan SDM yang sebelumnya telah kami latih di Pusat dan Balai Penelitian. Mereka inilah yang akan mengawal petani dalam dari inovasi teknologi budidaya bahkan sampai pasca panen produk-produk hortikultura ini nantinya,” jelasnya

Sementara, Direktur Buah dan Florikultura , Dr. Liferdi, S.P., M.Si mengatakan pada 2020 Kementerian Pertanian akan mengembangkan manggis di Bali seluas 200 hektare tepatnya di Kabupaten Tabanan, mangga di Kabupaten Buleleng seluas 180 hektare, sayuran 755 hektare, flori atau tanaman hias seluas 10.000 meter persegi. “Bapak Menteri Pertanian akan fokus pada daerah-daerah yang punya komitmen mengembangkan tanaman hortikultura. Ternyata Bali sudah punya Peraturan Gubernur yang kontennya mendorong pengembangan buah-buah lokal,” ujarnya.

Lebih lanjut Liferdi menjelaskan di lingkup Eselon 1, Kementerian Pertanian sudah dilakukan padupadan dan sepakat bahwa nanti seluruh Eselon 1 akan terlibat secara bersama-sama dalam program pengembangan hortikultura tersebut. “Salah satunya Badan Litbang Pertanian sebagai yang punya inovasi teknologi akan mengawal lokasi-lokasi yang dipersiapkan tersebut,” tambahnya. 

Khusus untuk manggis Kepala BPTP Balitbangtan Bali menambahkan bahwa benerapa Kabupaten lainnya di Bali memiliki Agroekosistem yang cocok untuk pengembangan tanaman mangis. “Beberapa daerah di Kabupaten lainnya di Bali, manggis juga cocok untuk dikembangkan,” ujarnya. 

Selama ini BPTP Balitbangtan Bali bersama Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dengan program Agrogemilang (Ayo Gerakan Ekspor Generasi Milenial) serta OPD terkait telah melakukan langkah-langkah seperti pemetaan sentra produksi manggis, memotret potensi, pola panen serta menggali permasalahan usahatani di Kabupaten Badung untuk selanjutnya bisa dimanfaatkan mendukung program ekspor manggis ini.