Tabanan Kembangkan Turiman Jale

Tabanan - Tumpang sari tanaman jagung dan kedele (Turiman jale) merupakan sistem tanam campuran antara jagung dan kedele yang di tanaman dalam satu areal dengan waktu yang bersamaan atau agak bersamaan.

Akhir tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Dirjen Tanaman Pangan mulai membuat demplot Turiman jale yang berlokasi di Subak Kesiut, Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan-Tabanan.

Saat ini demplot turiman jale seluas kurang lebih 52 hektar dengan melibatkan 105 orang anggota subak sudah memasuki fase produksi baik tanaman jagung maupun kedelainya.

Pekaseh Subak Kesiut, I Nyoman Sugita mengatakan bahwa dirinya optimis demplot turiman jale yang dibuat  akan berhasil" dari tampilan tanamannya cukup bagus, semuanya bisa berproduksi" jelasnya.

Kepala BPTP Bali Dr. I Made Rai Yasa dalam kunjungannya, Rabu Februari 2019 bersama tim Upsus Pajale BPTP Bali menjelaskan bahwa dalam sistem turiman jarak tanam menjadi patokan utama."pengamatan kami Turiman Jale di Subak Kesiut Jagung ditanam dengan jarak tanam  40 x 20 cm antar baris, dari jagung ke kedelai berjarak 40 cm sedangkan dari jagung ke jagung berjarak 2 m. sedangkan jarak tanam kedele adalah 30 x 20 cm, paparnya.

Lebih lanjut Dr. Rai Yasa mengatakan turiman jale di Subak Kesiut akan dijadikan salah satu model turiman di tempat lain. " Kami akan mengkaji untuk mencari model turiman yang tepat untuk dikembangkan di Bali" ujarnya.