Patut Ditiru Cara Ibu-Ibu Rumah Tangga Desa Bengkel Buleleng Memperoleh Penghasilan

Memperoleh penghasilan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga menjadi idaman para ibu-ibu rumah tangga. Bekerja di luar rumah umumnya sulit mereka lakukan karena waktu mereka sudah terbagi dengan pekerjaan rumah tangga. Di satu sisi masih ada sisa waktu dalam sehari usai menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

Seperti contohnya ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Wisma Karya, Desa Bengkel, Kecamatan Busung Biu, Kabupaten Buleleng-Bali. Waktu luangnya mereka isi dengan aktivitas bertanam aneka sayuran di pekarangan rumah.


Dari semenjak tahun 2018, dengan adanya kegiatan pendampingan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, mereka mengubah pekarangan rumah yang awalnya tidak menghasilkan menjadi pekarangan rumah yang indah dan produktif. Aneka sayuran seperti terong, tomat, seledri, chaisin, cabai, dan lainnya tertanam dan tertata rapi di pekarangan rumah mereka. Hasil yang diperolehnya pun cukup untuk menambah kebutuhan dapur meskipun belum sampai menjual.


Tidak puas sampai di situ, ibu-ibu anggota KWT ini bertambah kreatif. Mereka juga mengolah hasil produksi tanaman di pekarangannya menjadi produk-produk olahan. Alhasil produk tersebut sudah dipasarkan dan laku terjual.


Komang Sri Wahyuni, Ketua KWT Wisma Karya mengatakan, sebagai pemula omset mereka rata-rata telah mencapai Rp. 1,5 juta dalam satu bulannya. Komang juga mengaku kegiatan kelompok yang sekarang mereka lakukan berkat binaan BPTP Bali melalui program kegiatan Demplot Tagrimart. "Sebelum ada Program KRPL dan Demplot Tagrimart, kegiatan kelompok kami hanya sebatas arisan dan pengumpulan kas kelompok dari iuran wajib" Ujarnya.


Ketut Mahaputra, SP, MP (Peneliti BPTP Bali) selaku penanggungjawab kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan Demplot Tagrimat merupakan bentuk pengembangan dari program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Dimana Tagrimart lebih berorientasi pada penjualan produk dan pendapatan. "Produk yang dihasilkan berupa olahan dari hasil panen sayuran di pekarangan rumah, seperti buah terong menjadi dodol terong, abon pepaya, bolu buah labu, jus sayur dan lainya" paparnya.


Mahaputra menceritakan tahun 2018 KWT Wisma Karya adalah salah satu kelompok yang memperoleh program KRPL dari Dinas ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng, dimana BPTP Bali saat itu menjadi pendamping teknis di lapangan."Kelompok ini sangat aktif dan kreatif, sehingga tahun mulai 2019 ini kami bina untuk melaksanakan program demplot tagrimart" jelasnya.


Sementara itu Kepala BPTP Bali Dr. I Made Rai Yasa saat ditemui di tempat kerjanya hari Rabu, 11 September 2019 mengatakan selalu akan memberikan dukungan yang positif bagi kelompok wanita yang aktif dan ingin maju. "Harapan kami dengan adanya pendampingan Demplot Tagrimart ini mampu memotivasi KWT yang lain sehingga akan muncul Tagrimart-Tagrimart lainnya di Bali", ujarnya.