Kesuksesan Upsus Siwab Bali Harus Didukung Ketersediaan Pakan

Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), adalah program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian dalam rangka meningkatkan populasi ternak sapi. Program Upsus Siwab sudah di mulai sejak tahun 2017. Provinsi Bali sendiri menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang sudah menjalankan program ini dari sejak tahun 2017. Program Upsus Siwab di Bali dikatakan cukup berhasil karena mampu memenuhi ditarget yang ditentukan. Target Upsus Siwab di Bali Tahun 2019 adalah sebanyak 70.000 ekor induk betina, dari jumlah tersebut diharapkan 70 persennya bunting.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Dr. I Ketut Diarmita dalam sambutannya pada acara Kontes Ternak dan Panen Pedet Provinsi Bali tahun 2019 yang diselenggarakan di Lapangan Kapten Japa, Denpasar, pada hari Jumat 13 September 2019 mengatakan, capaian upsus Siwab Bali dari bulan Januari sampai September 2019 cukup baik. Realisasi IB sebanyak 50.827 ekor atau 76,61 persen dari target dan dengan Kebuntingan mencapai 30.970 ekor atau 63,20 persen dari target 49.000 ekor. Sedangkan kelahiran sebanyak 24.554 ekor atau 62,64 persen dari target 39.200 ekor.

Lebih lanjut dikatakan bahwa dari capaian ini tentunya terjadi peningkatan populasi sapi. Hal ini harus sesuai dengan ketersediaan pakannya. Dirinya juga menyebutkan sangat mendukung pengembangan hijauan pakan ternak unggul seperti Indigofera, king grass, dan rumput gajah odot. "Harus dihitung berapa populasi sapi dan berapa ketersediaan pakannya, sehinga jangan sampai ada ternak sapi yang kekurangan pakan" tegasnya.

Kepala dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Drh. I Wayan Mardiana, M.M, melaporkan bahwa tahun 2019 dalam menjalankan program Upsus Siwab Provinsi Bali mendapat bantuan dari pemerintah pusat sebanyak 390 ekor sapi dengan nilai sebesar 6,2 milyar; yang telah dilalokasikan di lima Kabupaten yaitu Kabupaten Buleleng, Karangasem, Tabanan, Gianyar dan Jembrana. Selain itu bantuan juga berupa bibit hijauan pakan ternak unggul "Indigofera" sebanyak 25.000 pohon yang disebarkan di delapan kelompok tani dengan luas 12 Ha. "Bantuan Indigofera ini juga di dukung dengan penyediaan pupuk organik sebanyan 12.000 kg dan fasilitas tata kelola air sebanyak 7 paket" jelasnya.

Menanggapi program Upsus Siwab di Bali Kepala BPTP Bali, Dr. I Made Rai Yasa, menyatakan sebagai UPT Kementerian Pertanian di Bali, dengan tugas sebagai penyedia inovasi teknologi pertanian di Provinsi Bali, mendukung pensuksesan program upsus siwab di Bali. Dirinya mengaku telah menugaskan Peneliti, dan Penyuluh Pertanian BPTP Bali di bidang peternakan dan kesehatan hewan, bersama sama petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali untuk mengawal peternak di Bali dalam menjalankan program Upsus Siwab. "yang kami lakukan selama ini mendiseminasikan inovasi teknologi di bidang perternakan seperti penanaman hijauan pakan ternak unggul, melatih petani peternak membuat pakan tambahan dan penguat, teknologi flushing dan lainnya" jelasnya menambahkan.