Silase Jadi Andalan Kelompok Matahari di Baturiti dalam Berternak Kambing

Silase merupakan pakan yang telah diawetkan dari bahan pakan berupa tanaman hijauan, limbah industri  pertanian, serta bahan pakan alami lainya, dengan jumlah kadar/ kandungan air pada tingkat tertentu. Pakan tersebut dimasukan dalam sebuah tempat yang tertutup rapat kedap udara, biasa disebut dengan silo, atau plastik kantong selama sekitar tiga minggu.  Di dalam silo tersebut akan terjadi beberapa tahap proses an-aerob (proses tanpa udara/oksigen), dimana bakteri asam laktat akan mengkonsumsi zat gula yang terdapat pada bahan baku, sehingga terjadilah proses fermentasi.

Silase yang terbentuk karena proses fermentasi ini dapat di simpan untuk jangka waktu yang lama tanpa banyak mengurangi kandungan nutrisi dari bahan bakunya. Tujuan utama pembuatan silase adalah untuk memaksimumkan pengawetan kandungan nutrisi yang terdapat pada hijauan atau bahan pakan ternak lainnya, agar bisa di disimpan dalam kurun waktu yang lama, untuk kemudian di berikan sebagai pakan bagi ternak khususnya untuk mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau.

Kelompok Matahari yang merupakan salah satu bagian dari kelompok Santri Milenial yang sampai saat ini terus melanjutkan inovasi silase yang diajarkan oleh Peneliti BPTP Bali beberapa bulan yang lalu.

Hizbullah, Ketua Kelompok Matahari mengatakan pembuatan silase ini sudah yang kedua kalinya sejak diajarkan oleh Peneliti BPTP Bali. Dia juga menjelaskan bahwa membuat silase sangat mudah dan disukai oleh ternak kambing mereka. "Untuk membuat silase kami memanfaatkan hijauan yang ada disekitarnya seperti rumput raja, dadem dan kaliandra" ungkapnya.

Hizbullah juga mewakili anggota kelompok mengucapkan terima kasih atas bimbingan tim BPTP Bali dan juga Bapak Hadiman Marzuki selaku penyuluh swadaya yang selalu mendampingi kelompok mereka.