Kementan Targetkan 514 Kelompok Tani Milenial di Bali

Tabanan - Era digital saat ini menjadi tantangan bagi Kementerian Pertanian dalam mensukseskan pembangun pertanian di Indonesia. Menjawab tantangan tersebut dibutuhkan petani-petani muda yang berjiwa milenial. Menurut Kementan Petani milenial adalah petani yang berusia 19-39 tahun yang berjiwa milenial, yang adaptif terhadap teknologi digital.

Bali sebagai salah satu provinsi di Indonesia, memiliki potensi besar untuk mempersiapkan generasi muda milenial. Menurut Badan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Petanian (BPPSDMP) tahun 2019 di Indonesia ditargetkan memiliki 1 juta petani milenial yang tergabung dalam 40.000 kelompok tani milenial.

Khususnya di Provinsi Bali tahun 2019 ini, ditargetkan sebanyak 12.842 petani milenial yang tergabung dalam 514 kelompok tani milenial. Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan-Malang Dr. Kresno Suharto, selaku Penanggungjawab program petani milenial di Bali merasa optimis target tersebut akan tercapai. Hal tersebut disampaikan saat melakukan identifikasi dan koordinasi petani milenial di Bali dengan pengurus KP4S Bali, di Tabanan-Bali pada hari Rabu (23/1).  Menurutnya identifikasi dan koordinasi dengan KP4S Bali dilakukan untuk menghitung potensi kelompok tani milenial yang mengembangkan komoditas hortikultura, pangan, perkebunan, dan peternakan yang ada di Bali.

Sementara itu Kepala BPTP Balitbangtan Bali Dr. I Made Rai Yasa saat mendampingi Kepala BBPP Ketindan mengaku akan memberi dukungan penuh dalam mempersiapkan kelompok tani milenial di Bali.  “Selama ini kelompok tani binaan BPTP Bali sebagian besar sudah merupakan petani muda yang milenial, berfikiran maju dan melek teknologi” ungkapnya (swk).