Info Aktual

Menyiapkan Pakan unggul Untuk Kambing di TTP

Tabanan - Memelihara ternak kambing tidaklah sesulit yang dibayangkan, asalakan kita dapat menyediakan tempat dan pakan yang dibutuhkan ternak kambing akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Akan tetapi agar diperoleh keuntungan yang optimal dalam memelihara ternak kambing dibutuhkan perhatian yang lebih baik dari pemilihan bibit, penyediaan pakan, penyediaan tempat (kandang), pemeliharaan kesehatan dan lainya.

Ternak kambing membutuhkan pakan berbasis tumbuh-tumbuhan seperti rumput dan dedaunan. Namun kita harus hati-hati memberikan rumput dan dedaunan, salah-salah kambing bukannya tambah gemuk malah mati keracunan. Untuk mendapatkan produktivitas kambing yang baik sebaiknya kambing diberikan pakan berupa hijauan ternak unggul seperti  seperti Indigofera sp, rumput setaria sp, dan rumput gajah odot.

Sebagai Institusi pemerintah yang bertugas merakit dan menguji teknologi inovasi sfesifik lokasi di provinsi Bali, Balai pengkajian teknologi pertanian Bali tahun 2018 mendiseminasikan inovasi teknologi dalam rangka mendukung pembangunan Taman Teknologi Pertanian (TTP) di Desa Sanda, Pupuan, Tabanan. Salah satunya dengan mengembangkan Hijauan Pakan Ternak (HPT) unggul untuk mendukung pengembangan ternak kambing di lokasi TTP.

Hari Jumat 9 Nopember 2018, Tim Peneliti Ternak dari BPTP Bali telah melakukan pengamatan untuk mengetahui potensi produksi tanaman pakan unggul seperti Indigofera sp, rumput setaria sp, dan rumput gajah odot di lokasi TTP yang kini telah berumur 8 bulan. Drh Putu Agus Kertawirawan (Peneliti BPTP Bali) mengungkapkan dari hasil penimbangan menunjukkan bahwa, tanaman rumput gajah  odot rata-rata berproduksi 2,82 kg/rumpun, rumput setaria sebanyak 1,26 kg/rumpun dan tanaman legume indigofera menghasilkan  0,88 kg/pohon hijauan segar dalam sekali pemangkasan.

Sementara itu Kepala BPTP Bali, Dr. I Made Rai Yasa mengatakan, tanaman Indigofera sp sangat  potensial dikembangkan untuk mendukung pemeliharaan ternak kambing di TTP “sekali tanam kita bisa panen berkali-kali, dan produksi hijauan Indigofera, sp  akan terus meningkat seiring bertambah besarnya tanaman tersebut.

61 Hektar Padi Dipanen Petani Badung

Hari selasa (02/10), hari penuh berkah bagi petani di Kabupaten Badung, Bali. Pasalnya dari 160 hektar lahan yang berpotensi untuk dipanen,petani memanen seluas 61 hektar. Produktivitas padi yang dipanen pun sangat memuaskan yaitu, berkisar di atas 7 ton per ha. 

Hasil pemantauan panen diketahui dilaksanakan di Subak Saih, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara dari potensi lahan yang siap dipanen seluas 38 ha dipanen seluas 28 ha. 
Varietas padi yang dipanen adalah Ciherang dengan Produktivitas diketahui sebesar 7.8 ton/ ha. Panen di Subak ini dihadiri Kepala UPTD, PPL dan Petani setempat. 

Selanjutnya panen dilaksanakan di subak Gaji, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara,  dari potensi panen seluas 47 ha, panen seluas 32 ha. Varietas padi yang dipanen adalah Ciherang dengan Produktivitas diketahui 7.8 ton/ ha. Panen di Subak ini dihadiri Kepala UPTD, PPL dan Petani setempat. 

Subak Ulun Uma, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi dari potensi panen 75 ha, Panen seluas 1.5 ha, Varietas padi yang dipanen adalah Inpari 43 dengan Produktivitas diketahui  8.2 ton/ ha. Panen juga dihadiri Kepala UPTD, PPL dan Petani setempat. 

Kepala BPTP Bali Dr.I Made Rai Yasa mengatakan akan terus melakukan pemantauan panen yang ada di Bali, "ini sebagai wujud dukungan kami dalam mendukung program Upaya Khusus padi, Jagung, Kedelai (Upsus Pajale) Kementerian Pertanian di Provinsi Bali" ujarnya.  

Situbagendit Unggul di Lahan Tadah Hujan Tabanan

Lahan sawah yang pengairannya mengandalkan curah hujan disebut sebagai lahan tadah hujan. Mengusahakan tanaman padi di lahan tadah hujan memiliki resiko kegagalan yang lebih besar dibandingkan menanam padi di sawah irigasi. Intensitas penggunaan tenaga kerjanya pun lebih tinggi, karena suplai air yang tidak stabil.

Penggunaan varietas lokal yang berproduksi rendah dan berumur panjang menjadi salah satu kendala dalam menigkatkan produksi padi di lahan tadah hujan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali tahun 2018 melakukan kajian Sistem  Usaha Tani Pertanian Berbasis Pangan di Lahan Tadah Hujan (kering) di Bali. Salah satu Inovasi yang di introduksikan adalah penggunaan VUB Padi di lahan tadah hujan.

Pemaparan mengenai hasil kajian yang telah dilakukan, di sampaikan pada acara temu lapang dengan petani dan stakeholder lainnya oleh Sagung Aryawati selaku penanggung jawab kegiatan pengkajian pada hari Kamis, (1/11). Sagung Aryawati dihadapan petani, perbekel Desa Mambang, PPL, Babinsa dan Pekaseh dan pengurus subak lainnya, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil ubinan varietas padi Situbagendit memiliki produktivitas tertinggi yaitu 8,33 tonGKP/Ha, disusul oleh VUB Inpari 40 sebesar 8,00 ton GKP/Ha dan Tuwoti sebesar 7,77 ton GKP/Ha.

Lebih lanjut disampaikan juga mengenai kendala yang dihadapi petani pada saat tanam adalah hama tikus. Masalah lainnya yang disampaikan adalah untuk varietas tuwoti yang kurang tahan terhadap penyakit potong leher atau Blast.

Mahasiswa Magang Pelajari Pertanian Bioindustri

Pelayanan magang merupakan salah satu bentuk layanan yang disediakan BPTP Bali dalam menyelengarakan pelayanan publik. Seperti biasanya setiap tahunnya puluhan mahasiswa Fakultas Pertanian dari beberapa universitas di Indonesia memilih BPTP Bali sebagai tempat magang.

Kamis 20 Sepetember 2018, merupakan hari pertama bagi mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana, melaksanakan kegiatan magang di BPTP Bali. Menurut Kasi KSPP BPTP Bali, Nyoman Adijaya, hari pertama mahasiswa di perkenalkan kepada kegiatan Model Pertanian Bio Industri yang berlokasi di Desa antapan, Kecamatan Baturiti, Tabanan-Bali. “mereka kami ajak untuk melihat dan berinteraksi langsung dengan petani di lokasi” ujarnya.

Lebih lanjut Nyoman Adijaya mengatakan bahwa selain kegiatan Bio Industri, mahasiswa juga diberikan keleluasaan untuk memilih akan mendalami kegiatan yang lainnya sesuai dengan keinginan mereka. “kami memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk mempelajari inovasi-inovasi yang kami kembangkan di lapangan” tuturnya.  

Tes TKD Kementan di Bali Bersih dan Transparan

Denpasar - Senin 29 Oktober 2018, Kementerian Pertanian, Melalui Inspektorat Jendral Kementerian Pertanian melaksanakan Ujian Tes Kompetensi Dasar bekerjasama dengan Kantor Regional X BKn Denpasar, Bali. Menurut Ririe dari Itjen Kementan, Ujian TKD kali ini di ikuti oleh 335 orang peserta dari Bali dan NTT.

Lebih lanjut Ririe mengatakan bahwa untuk mengantisipasi terjadinya ketidak jujuran peserta dalam mengikuti tes TKD Chat ini timnya sudah mempersiapkan mekanisme seleksi dengan baik mulai dari pendaftaran secara online, pendaftaran ulang, pemeriksaan berkas, sampai dengan pemeriksaan saat memasuki ruang tes.

I Made Ayu Desi, salah seorang peserta dari Tabanan mengaku sudah dari tahun lalu mengikuti tes TKD CPNS Kementerian Pertanian. Menurutnya seleksi yang dilakukan benar-benar bersih dan transparan. “ semua sesuai dengan kemampuan kita, tanpa adanya bantuan dari orang-orang dalam” ujarnya.

 

 

Kunjungan Kepala Balitbangtan Ke BPTP Bali

Denpasar - Jumat (7/9), Kepala Badan Litbang Pertanian Dr.Ir. Muhammad Syakir, M.S., di sela-sela waktu Rapat Pimpinan (Rapim) lingkup Kementerian Pertanian, berkunjung ke BPTP Bali. Kunjungan tersebut menjadi kado yang istimewa Bagi BPTP Bali,  pasalnya kunjungan bertepatan dengan hari Ulang Tahun BPTP Bali yang Ke-17.

Setelah melaksanakan panen bersama bawang merah display Taman Agro Inovasi BPTP Bali, Kepala Badan Litbang Pertanian memberikan arahan kepada seluruh pegawai BPTP. Dalam arahannya Kepala Balitbangtan mengatakan bahwa BPTP Bali harus fokus terhadap penerapan inovasi teknologi Balitbangtan. Lebih lanjut dikatakan sebagai salah ujung tombak dalam sosialisasi dan diseminasi Inovasi-inovasi Balitbangtan, BPTP Bali memiliki tempat strategis karena berada di daerah destinasi wisata. “ini merupakan kesempatan untuk mendiseminasikan inovasi teknologi balitbangtan” ujarnya.

Sementara itu kepada para Peneliti Kepala Balitbangtan berpesan “Jangan ragu-ragu mengembangkan hasil penelitian orang lain, penerapan teknologi tidak harus mulai dari nol, kegagalan itu biasa, kalau takut gagal berarti tidak ada Inovasi”. tutupnya.

 

Buleleng Evaluasi Rumah Contoh RPL

Buleleng - Pekarangan rumah jika ditata dengan baik akan terlihat indah dan menyejukkan. Kita dapat menciptakan sebuah suasana yang nyaman, indah, sehat dan lestari dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Selain itu pekarangan juga dapat menjadi sumber pangan bagi keluarga. Caranya, dengan menerapkan prinsip Rumah Pangan Lestari (RPL).

Dalam rangka mendukung ketahanan pangan melalui pemanfaatan pekarangan rumah, Pemerintah Kabupatan Buleleng melalui Dinas Ketahanan Pangan, bekerjasama dengan Dinas Pertanian serta BPTP Bali, tahun 2018 telah menerapkan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada program Penumbuhan Rumah Pangan Lestari (PRPL). Pada program tersebut ditetapkan Rumah Contoh Rumah Pangan Lestari (RC RPL). 

Bulan Oktober ini Pemda Buleleng melalui Dinas Ketahanan Pangan, bekerjasama dengan Dinas Pertanian serta BPTP Bali melakukan evaluasi penilaian terhadap RC RPL yang telah ditetapkan yaitu, ada di sembilan desa pada sembilan kecamatan di Buleleng. Kali ini hari Senin (15/10), evaluasi dan penilaian dilaksanakan di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada dan Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar. 

Adapun tim penilai yang terjun langsung ke lapangan adalah penilai dari Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, BPTP Bali dan tim penggerak PKK Kabupaten Buleleng. Acara penilaian juga dihadiri tim penggerak PKK Kecamatan dan PKK Desa Masing-masing. Menurut Putu Sugiarta, yang merupakan salah satu tim penilai dari BPTP Bali, Pemanfaatan pekarangan yang telah dikembangkan pada program RC RPL diharapkan akan diadopsi oleh masyarakat sekitar desa pelaksana dan masyarakat secara umum, "sehingga akan dapat meningkatkan gizi keluarga dan masyarakat". ujarnya. 

BPTP Bali Tugaskan Empat Teknisi Untuk Latihan Alsintan

Denpasar-Dalam rangka meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia pertanian di Bali, dalam hal ini petani dan petugas dalam mengoprasionalkan alat dan mesin pertanian, hari Selasa tanggal 28 sampai dengan Kamis 30 Agustus 2018, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi Bali menyelenggarakan Bimbingan Teknis Alsintan Bagi Petani dan Petugas Pertanian yang bertempat di Hotel Puri Nusa Indah, Denpasar.  

Pelatihan diikuti oleh Petugas Provinsi dan Kabupaten, Babinsa, Petani dan Teknisi UPJA. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali, tidak mau ketinggalan untuk mengikuti pelatihan yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas SDM-nya. Dalam hal  ini  empat orang peserta langsung ditugaskan untuk mengikuti pelatihan. Tiga orang diantara mereka merupakan para pejabat fungsional teknisi litkayasa dan satu orangnya merupakan pejabat fungsional penyuluh pertanian.

Menurut Kepala BPTP Bali Dr. drh I Made Rai Yasa, MP. pelatihan semacam ini sangat penting untuk diikuti, oleh karena itu dirinya berpesan kepada para peserta agar serius mengikuti pelatihan sehingga apa yang didapatkan nanti di dalam pelatihan mampu diterapkan secara baik di lapangan. 

Selama tiga hari pelatihan tidak hanya teori yang dapatkan peserta melainkan peserta diajak langsung mempraktekkan dilapangan sebagai bukti bahwa peserta telah faham betul akan apa yang di ajarkan oleh para narasumber. Pelatihan dilaksanakan di Hotel Nusa Indah Denpasar, dan Praktek Lapangan di laksanakan di Subak Yeh Hee, Desa Gelgel Kabupaten Klungkung. Praktek dilapangan meliputi praktek penggunaan peralatan Hand traktor, Rice Transplanter, dan Traktor Mini Cultivator yang selama ini paling banyak digunakan petani di lapangan. 

BPTP Cari Model Usahatani Untuk Lahan Tadah Hujan

Tabanan- Lahan tadah hujan memiliki potensi yang besar sebagai pendukung produksi pangan di Indonesia. Akan tetapi pengairannya yang sangat ditentukan oleh curah hujan menjadi faktor pembatasnya. Risiko kekeringan sering terjadi terutama pada saat musim kemarau. Kabupaten Tabanan walaupun dikenal sebagai lumbung pangannya Provinsi Bali, ternyata masih memiliki lahan tadah hujan yang setiap tahunnya berpotensi semakin meluas. Seperti diketahui selama ini produktivitas tanaman di lahan tadah hujan masih tergolong sangat rendah, tentunya hal ini akan berpengaruh besar terhadap total produksi pangan di Kabupaten Tabanan. 

Menurut Dr. Made Rai Yasa, Kepala BPTP Bali lahan tadah hujan di Tabanan masih bisa ditingkatkan produktivitasnya yaitu dengan menerapkan Inovasi Teknologi Pertanian Sfesifik lokasi. Dalam rangka menemukan sebuah model usahatani yang ideal untuk diterapkan oleh petani di lahan tadah hujan, BPTP Bali melaksanakan Survey usahatani terhadap petani di lahan tadah hujan Subak Babakan Anyar, Tempek Betenan, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. hari Kamis, 4 Oktober 2018. Acara Survey hari itu dilaksanakan bersama dengan BP3K Kec. Selemadeg Timur, PPL, Pekaseh, Petani, Peneliti, Penyuluh, Litkayasa BPTP Bali dan Mahasiswa Magang dari Universitas Udayana. 

Tektekan Merihahkan Peresmian Simantri 736

Tabanan - Minggu 26 Agustus 2018,  bertempat di balai Kelompok Tani Ternak Sato Merta, Desa Luwus Kecamatan Baturiti Tabanan, Kepala BPTP Balitbangtan Bali menghadiri acara peresmian Simantri 736. Konon tahun 2012 kelompok ini pernah dibina oleh BPTP Bali dalam hal budidaya ternak sapi. 

Acara peresmian kali ini dihadiri juga DPRD Provinsi Bali, Perwakilan UPT Simantri Provinsi Bali, Perwakilan Dinas Pertanian Kab Tabanan, UPTD Peternakan Tabanan, BP3K Kecamatan Baturiti, Perwakilan Gapoktan Simantri 585, Kepala Desa Luwus, Pengurus Koperasi Merta Sari Desa Luwus, Kepala Dusun Poyan, seluruh pengurus beserta anggota Gapoktan Simantri 736. 

Acara peresmian Simantri kali cukup meriah ditambah dengan adanya pertunjukan Kesenian "tektekan" oleh anggota kelompok.  Kesenian "tektekan" merupakan kesenian traditional yang konon sejarahnya berasal dari daerah Kerambitan Tabanan. Sejenis kesenian musik traditional mengunakan kentongan bambu yang dipukul-pukul oleh 30-40 orang dengan batang bambu, sehingga mengeluarkan suara yang memiliki ritme. 

Subcategories

Subcategories