Petani Desa Musi Sukses Kembangkan Pupuk Organik Dari Limbah Sapi

Diawali dengan adanya program Primatani dari Balitbangtan-Kementan pada tahun 2009-2012, dimana Gapoktan Bina Karya Bakti Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng merupakan kelompok pelaksana kegiatan di bawah binaan BPTP Bali.

Diketuai oleh Bapak Ketut Sumadi Gapoktan Bina Karya Bakti sukses menjalankan program Primatani. Integrasi tanaman-ternak menjadi fokus utama kegiatan mereka.

Dalam perjalanannya setelah program Primatani ada keinginan kelompok untuk memenuhi kebutuhan lokal akan pupuk organik, agar tidak selalu membeli pupuk organik dari luar dan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. Kelompok mulai mengolah limbah kotoran ternak sapinya menjadi pupuk organik. Alhasil pupuk yang mereka hasilkan berkualitas bagus dan disukai oleh petani setempat.

Lambat laun pupuk organik yang mereka hasilkan didengar oleh petani-petani dari desa lain. Pesananpun terus datang hingga akhirnya kelompok mulai berpikir untuk menjual pupuk mereka ke luar desa.

Karena permintaan semakin banyak tempat pengolahan sudah tidak muat lagi, bahkan bahan baku yang semula bersumber dari limbah ternak sapi Simantri dan peternak sekitarpun sudah mulai kekurangan.

Kelompok kemudian memperbanyak tempat-tempat pengolahan dan mencari bahan baku ke peternak serta kelompok-kelompok Simantri yang ada di luar Desa Musi.

Semangat untuk mendapat penghasilan dari menjual pupuk organik semua anggota bahu-membahu aktif mengolah limbah sapi menjadi pupuk organik.

Begitu seterusnya hingga sekarang kelompok sudah mampu memroduksi pupuk organik 1.500 sampai dengan 2.500 ton per tahun. Pupuk organik yang mereka jual bermerek "Bumi Subur Organik" tersedia dengan berbagai ukuran kemasan.

Ketut Sumadi saat dimintai keterangan menceritakan bahwa inovasi teknologi yang pernah diajarkan BPTP terus mereka lanjutkan dan kembangkan. "Salah satunya tetang pengolahan pupuk organik ini" jelasnya.

Disebutkan pula keberhasilan mereka tidak lepas dari dukungan Dinas Pertanian Provinsi Bali dan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng yang telah memberi dukungan berupa sebagai penyedia untuk pengadaan pupuk organik bersubsidi. "Sementara sasaran pasar kami yang lainnya adalah pasar lokal seperti ke daerah perkebunan kopi dan sayuran", jelasnya.

Putu Darmawan salah satu pengurus kelompok juga megakui usaha pupuk organik ini sangat memberi manfaat yang besar karena mampu membuka lapangan kerja bagi anggota kelompok maupun warga sekitarnya.