Info Teknologi

Cara Membuat Mikrona

komposBanyak jenis mikrobia terdapat di alam yang berguna untuk menghancurkan limbah organik menjadi pupuk atau untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Namun demikian, tidak banyak orang tahu bagaimana cara untuk mendapatkan dan memanfaatkan mikrobia tersebut.

BAHAN-BAHAN:

  1. Buah-buahan masak sebanyak 10 kg.
  2. Gula pasir atau gula merah 500 g

CARA PEMBUATAN:

  1. Buah-buahan ditumbuk atau diparut, kemudian diperas dan diambil sari buahnya.
  2. Gula pasir atau gula merah dilarutkan terlebih dahulu kemudian dicampurkan dengan sari buah.
  3. Kemudian disimpan di tempat teduh dan tidak terkana sinar matahari langsung selama 10-14 hari.
  4. Setelah 14 hari Mikrona sudah jadi dan siap digunakan untuk membuat kompos

unduh file lengkap

Kopi Luwak Probiotik

DENPASAR, KOMPAS.com — Seorang peneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian atau BPTP Bali, Suprio Guntoro, menemukan kopi luwak probiotik. Selain jumlah produksi bubuk kopi tidak terbatas, kopi luwak probiotik dipercaya akan melindungi populasi luwak.

Read more: Kopi Luwak Probiotik

Prima Tani Dengan Pendekatan Ekoteknologis

Pertanian tekno ekologis, merupakan model pertanian yang selaras dengan alam (ekosistem) yang diperkuat dengan sentuhan teknologi maju. Pertanian ini berorientasi menciptakan siklus zat-zat makanan dan biomassa secara tertutup (melingkar) sehingga cenderung untuk memanfaatkan sumber daya lokal sebagai “input” dan menghasilkan produk organik. Secara tradisional para petani telah mengembangkan ternak kambing (PE) diareal perkebunan. Dalam Prima Tani, pada pola integrasi tersebut diintroduksikan teknologi maju, seperti pengolahan limbah kopi/ kakao untuk pakan (konsentrat) dan pengolahan limbah kambing (faeces dan urine) menjadi pupuk organik bermutu untuk tanaman kopi / kakao.


Selama 4 tahun pembinaan (2005-2008) sebanyak 920 orang petani telah mengadopsi inovasi yang diberikan. Sebagai hasilnya, petani telah dapat meningkatkan produktivitas kopi 74,32 % yaitu dari 740 kg/ha (2005) menjadi 1.290 kg/ha, dan produktivitas kakao meningkat 29,2 % dari 890 kg/ha (2005) menjadi 1.150 kg/ha (2008). Teknik pengolahan kopi secara basah untuk meningkatkan mutu juga telah diadopsi. Jika tahun 2005 belum ada produksi kopi biji olah basah maka pada tahun 2008 produksi kopi biji olah basah mencapai sekitar 35 ton. Dengan harga rata-rata Rp.22.000/kg, atau lebih tinggi Rp. 5000/kg dibanding harga kopi olah kering.
Jumlah pemeliharaan kambing juga meningkat drastis dari rata-rata 7 ekor (2005) menjadi 15 ekor/kk (2008), atau meningkat 111%, dengan mutu anak yang lebih baik, sebagai hasil dari introduksi pejantan unggul. Disamping itu ada tambahan produk baru, berupa susu dan olahannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Subcategories

Subcategories