Info Teknologi

Cegah dan Atasi Cendawan Diplodia dengan Bubur California

Tanaman jeruk yang sudah terserang penyakit diplodia sulit untuk dipulihkan. Jeruk yang terserang diplodia menunjukkan kerusakan pada kulit batang, sampai akhirnya tanaman mengalami kematian. Apabila tidak dikendalikan, penyakit diplodia dapat menyerang semua tanaman jeruk yang ada di kebun.

Memiliki tanaman yang sehat dan berproduksi tinggi merupakan harapan setiap petani jeruk. Tetapi harapan itu menjadi sebuah keputusasaan apabila sebagian besar tanaman telah terserang penyakit diplodia. Berbagai upaya sudah dilakukan, tetapi penyakit diplodia pada jeruk tergolong sulit untuk diatasi.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali Tahun 2016 telah melakukan kajian pemupukan organik dan pengendalian penyakit diplodia  untuk meningkatkan produksi dan kualitas jeruk siam kintamani. Output kegiatannya berupa teknologi yang mudah dilakukan untuk mengendalikan penyakit diplodia pada tanaman jeruk.    

1. Penggunaan Pupuk organik

Pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik juga memberikan lingkungan yang baik untuk perkembangan Jamur Trichoderma. Analisis laboratorium menunjukkan setelah pemupukan organik dan pemberian Jamur Trichoderma terjadi peningkatan kandungan P dan K tanah. Kondisi ini mempengaruhi ketahanan tanaman jeruk terhadap serangan penyakit diplodia.

2. Aplikasi Trichoderma

Jamur Trichoderma merupakan jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman. Jamur Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai dapat pula berfungsi sebagai stimulator pertumbuhan tanaman. Jamur Trichoderma mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama kemampuannya untuk menyebabkan produksi perakaran sehat dan meningkatkan akar lebih dalam masuk di permukaan tanah. Kondisi yang demikian akan menyebabkan tanaman lebih tahan terhadap serangan penyakit diplodia.

3. Aplikasi Bubur California

Bubur california merupakan pestisida untuk mengendalikan penyakit diplodia yang bisa dibuat sendiri, karena bahannya sangat sederhana yaitu campuran belerang dengan kapur tohor kemudian dicampur air bersih dan dipanaskan, seperti membuat bubur. Bubur california efektif untuk pengendalian penyakit diplodia pada jeruk, baik diplodia basah maupun diplodia kering. Aplikasi bubur California pada tanaman jeruk dengan cara melaburkan pada batang tanaman. Sebelum dilabur batang tanaman dibersihkan dengan sikat atau ijuk terlebih dahulu. Pelaburan sebaiknya dilakukan pada awal dan akhir musim hujan. (swk)

Aplikasi Bubur California pada Jeruk 

 

Tanaman jeruk sehat bebas penyakit diplodia 

Tepung Ubi Jalar Termodifikasi Substitusi Terigu Hingga 50%

Bahan yang digunakan untuk membuat kue kering umumnya adalah tepung beras, tepung ketan, terigu ataupun sagu. Tepung ubi jalar termodifikasi dapat digunakan sebagai bahan kue kering karena, produk kue kering merupakan produk yang tidak mengembang.

Pasar tradisional, toko oleh-oleh, atau di warung-warung sering kita temukan produk kue kering dijual dengan bentuk dan kemasan yang berbeda-beda. Kue kering merupakan istilah yang sering digunakan untuk kue yang bertekstur keras tapi renyah. Kue kering memiliki daya simpan yang cukup lama dibandingkan dengan kue basah karena, proses pengeringannya menggunakan oven sehingga kadar airnya menjadi sangat kecil.

Pada pengolahan kue kering memerlukan bahan pengikat dan pelembut. Bahan pengikat yang dimaksud yaitu tepung, air dan telur. Bahan pelembut yaitu gula, shortening, baking powder dan kuning telur. Tepung, telur dan baking powder  mempengaruhi hasil olahan terutama sifat fisik dan cita rasa.

Pada laporan hasil penelitian, Rusnas diversifikasi pangan pokok,IPB, Bogor, Astawan, M. dan S. Widowati tahun 2005, disebutkan bahwa kelebihan tepung ubi jalar termodifikasi sebagai bahan pangan adalah kandungan serat pangannya lebih tinggi dibandingkan dengan terigu. Serat pangan berperan dalam memperlambat kecepatan pencernaan bahan pangan dalam usus dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Serat pangan juga berperan memperlambat peningkatan glukosa darah sehingga semakin sedikit kebutuhan insulin yang perlukan untuk menstransfer glukosa ke dalam sel-sel tubuh. Jadi hal ini sangat cocok untuk orang yang menderita diabetes.

Untuk mengetahui tingkat substitusi tepung ubi jalar termodifikasi terhadap tepung terigu pada pembuatan kue kering di BPTP Bali tahun 2016 telah dilakukan kajian dengan perlakuan persentase tepung ubi jalar dengan tepung terigu. Hasil kajian diketahui substitusi tepung ubi jalar 0-50% tidak berpengaruh pada produk. Berdasarkan hasil uji sensoris dan uji ranking substitusi 50% tepung ubi jalar terhadap tepung terigu disimpulkan sebagai formula terbaik. (Sugianyar/swk).

Hama Penyakit Bawang Merah, Atasi dengan KISELA 866

Usahatani bawang merah memiliki risiko yang tinggi, banyak tantangan dan kendala yang dihadapi. Masalah utamanya adalah tingginya intensitas serangan hama dan penyakit (OPT). Penggunaan insektisida kimia yang tidak terkendali dapat menyebabkan hama bawang merah menjadi resisten terhadap insektisida yang digunakan. Penggunaan insektisida kimia juga menyebabkan  kerusakan ekositem sehingga terjadi peledakan populasi hama tertentu.

Salah satu alternatif untuk menggantikan penggunaan pestisida kimia pada tanaman bawang merah yang banyak menimbulkan dampak negatif adalah menggunakan pestisida nabati (bio pestisida). Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai bio pestisida. Kipahit, serai wangi, dan lengkuas contohnya dapat digunakan sebagai bahan biopestisida. Campuran ketiganya, dengan perbandingan 8 kg kipahit, 6 kg serai wangi dan 6 kg rimpang lengkuas dilapangan lebih dikenal dengan nama KISELA 866.

Berdasarkan Hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Sayuran, KISELA 866 dapat digunakan untuk mengendalikan serangan beberapa OPT bawang merah yakni :  ulat bawang (Spodoptera exigua), Trips (T. Tabacci), bercak daun (stemphylium vesicarium), downy mildew (peronospera destructor), antraknose (Collectrichum gloesporioides), dan bercak ungu (Alternaria porii). Bagaimana cara membuat KISELA 866 ? berikut dijelaskan langkah-langkah pembuatannya:

  1. Untuk pertanaman bawang merah seluas satu hektar dibutuhkan 8 kg daun kipahit, 6 kg daun serai wangi, dan 6 kg akar rimpang lengkuas,
  2. semua bahan dicacah dan dicampur kemudian digiling sampai halus;
  3. tambahkan bahan yang sudah digiling dengan 20 liter air bersih dan diaduk selama 5 menit;
  4. endapkan larutan selama 24 jam;
  5. aplikasi pada tanaman suspensi diencerkan sebanyak 30 kali dengan cara menambah air bersih sebanyak 580 liter sehingga volume ekstrak kasar menjadi 600 liter;
  6. sebagai bahan perata dapat ditambahkan 0,1 gram sabun atau deterjen per 1 liter ekstrak (60 g/600 l ekstrak). 

 

Pustaka

Hasyim, A., W. Setiawati, dan L. Lukman. 2015. Inovasi Teknologi Pengendalian OPT Ramah Lingkungan pada Cabai: Upaya Alternatif Menuju Ekosistem Harmonis. Pengembangan Inovasi Pertanian 8(1): 110.

Ramlan, A. Dan I. S. Noer. 2002. Eksplorasi Informasi Keanekaragaman Jenis, Potensi dan Pemanfaatan Tumbuhan Bahan Pestisida Alami di Propinsi Jawa Barat dan Banten. Berita Biologi 6(3): 393-400

Suryaningsih, E dan A. W. W. Hadisoeganda. 2004. Pestisida Botani untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman Sayuran.Monografi No. 26. ISBN: 979-8304-45-4.Balai Penelitian Tanaman              

Sayuran. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.Badam Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Kengendalian Penggerek Buah Kakao Dengan Konsep PHT

Penggerek Buah kakao (PBK) merupakan salah satu hama yang paling ditakuti para petani kakao. Larva PBK memakan daging buah tepat di bawah kulit dan di antara biji. Akibat serangan PBK produksi kakao dapat merosot hingga 80%.

Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) ini memiliki nama latin Conopomorpha cramerella. Hama PBK berkembang biak dengan cara meletakkan telur-telurnya di alur kulit buah kakao. Larva yang keluar dari telur biasanya langsung memasuki buah denga cara membuat lubang kecil pada kulit buah. Serangan PBK sejak dalam bentuk telur sampai dewasa berumur 30 hari, melewati; 7 hari fase telur, 16 hari fase ulat, dan 7 hari fase kepompong.

Kupu-kupu berukuran panjang 7 mm dan lebar 2 mm. Bila sayap direntangkan mencapai panjang 12-13 mm, dengan antena di kepala yang lebih panjang dari badannya. Sayapnya berwarna coklat berpola batik. Telurnya berukuran panjang 0,5 mm dan lebar 0,8 mm, berwarna merah jingga  ulat keluar dari buah dengan menyusuri lubang yang dibuatnya secara khusus dan turun dengan bantuan sehelai benang halus, kemudian ulat tersebut hinggap di daun untuk menjadi kepompong. Setelah menjadi kupu-kupu, telur diletakkan di bagian kulit buah jumlahnya 50 – 100 butir pada tiap buah. Ngengat aktif pada malam hari mulai pukul 18.00 sampai dengan 20.30. Siang harinya mereka lebih suka berlindung di tempat-tempat yang lembab dan tidak terkena cahaya matahari.

Pengendalian

Pengendalian dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan cara yang paling efektif untuk pengendalian PBK. Konsep PHT dimulai dengan tindakan pencegahan (preventif) yaitu, karantina, pemilihan pohon induk dan benih serta perawatan dan pengamatan dini. Apabila tindakan pencegahan tidak efektif barulah dilakukan pengendalian dalam arti khusus (kuratif) yaitu, menekan populasi Organisme Penganggu Tanaman(OPT) sampai di bawah ambang toleransi. Dalam hal ini cara yang dikedepankan adalah cara-cara yang ramah lingkungan, yakni cara mekanis, fisis dan biologis.

Strategi pengendalian hama PBK menurut konsep PHT dapat dilakukan sebagai berikut;

1. Karantina

Merupakan tindakan mengisolasi bibit kakao di suatu tempat khusus sebelum di jadikan bahan tanam. Tindakan tersebut bertujuan mencegah masuknya PBK dari daerah terserang hama ke daerah lain yang masih bebas. Dalam karantina ini dilakukan pengawasan atau pemusnahan terhadap bahan tanaman yang dianggap tercemar hama.

2. Budidaya Tanaman yang Sehat

Tindakan ini diawali dengan pemilihan pohon induk yang tidak terserang  PBK, memilih biji-biji yang sehat, dan berasal dari buah kakao yang sempurna. Penanaman yang baik disusul kemudian dengan perawatan yang intensif.  Berdasarkan pola hidup  PBK sebagaimana telah diungkapkan di atas, maka perawatan yang sangat diperlukan dalam mencegah perkembangan PBK adalah pemangkasan yang teratur pada tanaman kakao maupun pelindungnya. Tujuan Pemangkasan agar tempat-tempat yang gelap dan lembab yang sangat disukai PBK dapat dimimalkan.

3. Rampasan buah

Tindakan rampasan bertujuan untuk memutuskan daur hidup PBK. Rampasan buah dilakukan dengan cara memetik semua buah yang menggantung di pohonnya. Melakukan rampasan buah berarti mengorbankan sekitar 30% atau lebih dari seluruh produksi setahun. Kerugiannya berupa biaya tenaga kerja untuk melakukan rampasan buah.

4. Penyarungan buah

Tindakan Penyarungan buah kakao bertujuan menghambat ngengat betina meletakan telurnya pada buah. Penyarungan buah dilakukan pada buah kakao yang masih muda (panjang 8 – 10 cm). Kantong plastik yang digunakan untuk penyarungan berukuran panjang 30 cm dan lebar 15 cm. Bagian pangkal plastik diikatkan pada tangkai buah, sedangkan bagian ujung dibiarkan tetap terbuka.

5. Panen sering

Panen sering serentak dan teratur bertujuan untuk menghilangkan dan membunuh larva PBK yang berada di dalam buah dan belum sempat keluar (memutus rantai perkembangan PBK). Dengan demikian ulat, telur atau kepompong yang berada pada buah tersebut tidak dapat berkembang lebih lanjut menjadi ngengat dewasa yang dapat bertelur lagi.

Panen buah kakao dapat dilakukan sebaiknya pada saat masak fisiologis dengan adanya sedikit perubahan warna kulit. Apabila buah dalam keadaan masak fisiologis segera dipanen, maka sebagian besar larva PBK akan ikut  serta di dalamnya.

6. Sanitasi lingkungan

Sanitasi lingkungan menciptakan kebersihan lingkungan pertanaman. Pembersihan gulma dan pemangkasan yang teratur baik pada pelindung mapun pada tanaman kakao serta pembersihan limbah-limbah lainnya akan menciptakan lingkungan yang sehat. Kondisi lingkungan tidak lembab dan tidak gelap sehinga hama dan penyakit secara umum tidak mendapatkan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.

 

Subcategories

Subcategories